Kota Metro – Lampung Kinerja pimpinan DPRD Kota Metro Ria Hartini, S.Sos., M.M kembali disoroti. Setelah berbagai isu persoalan disejumlah pemberitaan media yang masih terus disuarakan, kali ini pergeseran posisi jabatan Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Metro yang tergantikan menjadi topik pembahasan penting dikalangan fraksi di DPRD.
Bak kehilangan anak emasnya, pelaksanaan rotasi jabatan terhadap 18 pejabat yang dilakukan oleh Walikota Metro Bambang Iman Santoso pada 3 Juli 2025 turut menggeser posisi Ade Erwinsyah, S.STP., M.M, sebagai Sekwan dan kini menjadi Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD).
Perpindahan Ade selaku Sekwan mendapati tanggapan didalam internal DPRD. Dimana sikap dari seorang pimpinan DPRD terhadap kebijakan – kebijakan yang diambil serta komunikasi antar komisi dan fraksi tidak berjalan dengan baik.
Hal ini dibuktikan setelah hampir satu bulan lamanya surat Walikota Metro terkait konsultasi kepada Ketua DPRD tertanggal 10 Juni 2025 yang tidak pernah disampaikan kepada pimpinan fraksi – fraksi di DPRD, sehingga menimbulkan miskomunikasi serta ketidakharmonisan di dalam lembaga legislatif periode kepemimpinan Ria Hartini saat ini.
Menjawab persolan yang ada, Ketua Komisi III dari fraksi partai Golkar Subhan juga memberikan contoh lain, dari inkonsistensi Pimpinan DPRD, dimana sikap dan statemen Pimpinan DPRD Kota Metro atas ketidakhadiran beberapa anggota DPRD dalam rapat paripurna pada Jum’at tanggal 20 Juni 2025 lalu, yang mana agenda rapat paripurna saat itu telah disepakati dan menjadi keputusan bersama dalam rapat badan musyawarah (Banmus),
“ Pimpinan banmus adalah juga pimpinan DPRD dan Ini sama juga inkonsisten dengan keputusan yang diputuskan oleh rapat. Dimana rapat banmus itu sendiri dipimpin oleh pimpinan DPRD, jika pimpinan DPRD tidak hadir beserta fraksinya bahkan juga membuat pernyataan yang tidak pas jika dikaitkan dengan agenda rapat paripurna,” tegasnya.
Bung subhan sapaan akrab ini juga menegaskan, Ria Hartini selaku pimpinan DPRD untuk mengevaluasi diri, mengingat sejumlah rekan Anggota DPRD mengeluhkan kepemimpinan DPRD periode ini, dengan berbagai suasana, cerita dan isu beberapa waktu terakhir.
” Sudah menjadi keluhan di DPRD kepemimpinan yang tidak pernah terjadi didalam kepemimpinan sebelumnya, menyebabkan keengganan kawan-kawan ikut dalam agenda DPRD, karena merasa ikut menanggung malu dengan pemberitaan- pemberitaan beberapa waktu terakhir ini,” Ujar Subhan. (HP/red)