Metro, Lampung – Dugaan pelanggaran etik yang menyeret pimpinan DPRD dan Ketua Badan Kehormatan (BK) di Kota Metro dalam tahap proses menghasilkan keputusan yang masih dinantikan masyarakat.
Dalam diskusi bersama para perwakilan aksi yang berlangsung Senin 16 Juni 2025 lalu, wakil ketua BK Wasis Riyadi mengatakan saat ini pihaknya tengah mengagendakan pemanggilan terhadap pimpinan DPRD yang diduga melakukan pelanggaran etik tersebut.
Namun, hampir dua minggu lamanya berjalan waktu yang ditentukan, hingga saat ini BK DPRD belum juga mengeluarkan keputusanya.
Sementara itu isu kedua parpol besutan Megawati Soekarno Putri dan Surya Paloh kini dikabarkan telah mengeluarkan surat keputusan Penggantian Antar Waktu (PAW) terhadap kader yang diduga mencoreng marwah lembaga legislatif di Kota Metro.
Wakil ketua II DPRD Kota Metro Khusaini yang memimpin pertemuan bersama perwakilan aksi beberapa waktu lalu, menjawab seputar keputusan BK DPRD yang masih menuai pertanyaan tampak kebingungan.
Menanggapi kabar surat PAW, Kordinator Gerakan Masyarakat Peduli Kota Metro (GMPM) Rio Sandoro meyakinkan bahwa keputusan tegas yang akan dikeluarkan oleh BK DPRD justru akan memulihkan nama baik dan wajah DPRD Kota Metro ditengah perbincangan masyarakat saat ini.
“Kalau memang isu PAW ini benar terjadi maka jalan tol bagi Badan Kehormatan DPRD untuk kembali memulihkan nama baik dan moral yang sedang tidak baik – baik saja dimata masyarakat. Pak Wasis dan anggotanya tidak perlu lagi ada keraguan, karena penghambatnya sudah diputuskan sendiri sama majikanya masing – masing,” ungkapnya, Jum’at (27/06).
Putusan PAW mengingatkan kembali pada kejadian anggota DPRD DKI Jakarta Cinta Mega dari fraksi PDI Perjuangan. Buntut bermain game judi slot ditengah rapat paripurna, DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta memutuskan Cinta Mega dijatuhkan sanksi PAW setelah melalui rapat internal parta. Apakah PDIP Lampung sama tegasnya dengan PDIP DKI Jakarta, masyarakat Kota Metro ingin melihat sejauh mana tindakan PDIP guna menyongsong Pemilu 2029 mendatang,” jelasnya. (HP/Red)
