LAMPUNG SELATAN – Anggaran untuk BelanjaKawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun anggaran 2025. Alokasi anggaran untuk keperluan ini mencapai Rp. 100.800.000, jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran pada tahun 2024 yang hanya sebesar Rp. 46.800.000.
Peningkatan anggaran ini dianggap sebagai langkah untuk mendukung komunikasi dan koordinasi yang lebih efisien antar bagian dalam dinas tersebut. Namun, sejumlah pihak, termasuk ormas dari berbagai organisasi, mengkritisi keputusan ini. Salah satunya, Jaringan generasi Indonesia emas, mempertanyakan apakah pengalokasian dana yang begitu besar untuk fasilitas seperti internet, intranet, TV kabel, dan TV satelit benar-benar efektif dan tidak mubazir. Mereka berpendapat bahwa masih banyak kebutuhan mendesak lainnya yang lebih prioritas untuk diperhatikan.
Menurut Ketua JARMAS Ridwansyah YS tersebut, alokasi anggaran serupa juga sudah tersedia pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang telah menganggarkan dana untuk kebutuhan internet di setiap dinas. Dengan demikian, mereka berpendapat bahwa anggaran untuk teknologi komunikasi di beberapa dinas, termasuk Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, perlu dipertimbangkan lebih matang.
“Apakah anggaran ini benar-benar digunakan untuk kebutuhan yang paling mendesak? Sebagai contoh, jika ada peningkatan anggaran untuk teknologi komunikasi, apakah itu akan langsung mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian dan perkebunan? Ini perlu dievaluasi lebih lanjut,” kata aktivis tersebut.
Kritik tersebut mencuat di tengah banyaknya sektor lain yang dinilai lebih membutuhkan perhatian lebih, seperti infrastruktur dasar dan program-program yang mendukung kesejahteraan petani. Ridwan berharap agar pemerintah daerah lebih fokus pada program yang dapat secara langsung meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat, daripada mengalokasikan anggaran yang besar untuk teknologi komunikasi yang dampaknya terhadap sektor utama tersebut masih dipertanyakan.
Sementara itu saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp sekretaris Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Lampung Selatan, Hilmiyati menjelaskan Belanja yg dimaksud, bukan untuk kebutuhan Dinas/Internet kantor. Tapi untuk 2 kegiatan :
- Kegiatan Verifikasi dan Validasi (Verval) Penyaluran pupuk bersubsidi berupa bantuan pulsa atau Kuota bagi petugas Verval di 17 Kec. (masing kec @2 org).
✅ Petugas Verval mempunyai tugas : memvalidasi data penyaluran pupuk dari kios ke petani melalui aplikasi i-pubers pada sistem e-verval. Apakah penyaluran tsb sudah sesuai yg diinput kios dg yg diterima petani.
- Bantuan internet (berupa pulsa/kuota) untuk petugas Luas Tambah Tanam (LTT).
✅ Laporan LTT padi dan jagung dilaporkan setiap hari melalui aplikasi SI PDPS dan Banpem TP. Datanya dikumpulkan melalui penyuluh, Poktan/Gapoktan.
Jadi bantuan pulsa/kuota tsb, untuk meringankan petugas. Karena laporan tsb (Verval dan LTT) digunakan untuk monitor pemerintah pusat (Kementan) dalam mewujudkan program Swasemda Pangan
Demikian, terimakasih. Tulisnya melalui pesan WhatsApp. (Red)