Lampung Selatan – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI-NU) Kabupaten Lampung Selatan melakukan kunjungan ke lokasi musibah angin puting beliung yang terjadi pada hari Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 10:00 WIB, di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas. Kejadian yang berlangsung hanya dalam hitungan menit ini menyebabkan kerusakan besar pada sekitar 20 rumah di enam dusun setempat.
Satu unit rumah, milik Ibu Susiyama, seorang lansia, mengalami kerusakan parah akibat angin puting beliung. Beruntung, Ibu Susiyama selamat dalam musibah tersebut. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan diperkirakan mencapai sekitar 70 juta rupiah.
Pada hari Senin, 11 November 2024, Ketua LPBI-NU Lampung Selatan, Arham, S.Pd.I, bersama Wakil Ketua Zaenal Mustofa, Sekretaris Tubagus Maulana, dan anggota Febri Romadhon, turun langsung meninjau lokasi bencana. Dalam kesempatan tersebut, mereka bertemu dengan perangkat desa setempat, termasuk Kepala Dusun dan Ketua Ranting NU Desa Tanjung Sari, Bapak Jumin.
Arham menyampaikan rasa turut berdukacita atas musibah yang menimpa warga Desa Tanjung Sari. “Kami turut berduka cita atas kejadian ini, khususnya bagi warga yang rumahnya rusak akibat angin puting beliung,” ujar Arham. Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Ketua PC NU Lampung Selatan, H. Abdul Haris, S.Ag., M.HI, yang belum dapat hadir secara langsung ke lokasi karena kesibukan. “Pak H. Haris meminta LPBI-NU untuk meninjau dan membantu warga yang terdampak,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Arham menegaskan komitmen LPBI-NU untuk membantu korban musibah, baik dalam bentuk bantuan material maupun non-material. “Kami akan berupaya memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua LPBI-NU, Zaenal Mustofa, mengungkapkan harapannya agar keadaan segera pulih dan musibah ini dapat segera teratasi. “Semoga musibah ini cepat berlalu dan masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas dengan normal,” ucapnya.
Pengurus LPBI-NU juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, mengingat belakangan ini cuaca ekstrem yang sering terjadi. “Musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja. Kami berharap masyarakat selalu siap menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu,” tambah Zaenal.
LPBI-NU Lampung Selatan terus berupaya memberikan dukungan dan bantuan untuk meringankan beban korban musibah, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana di tengah perubahan iklim yang semakin tak terduga. (TM)