Kalianda – Pembangunan breakwater di Dermaga Boom Kalianda Lampung Selatan (Lamsel) selesai dikerjakan, pemecah ombak itu menjadi obat rasa takut bagi warga sekitar pasca tsunami beberapa tahun silam.
Karnanya, Setelah pengerjaan proyek tersebut selesai dikerjakan, rasa sukur terus mengalir dari warga masyarakat sekitar.
Bahkan, dua hari lalu warga lingkungan 5 Kalianda Bawah menggelar syukuran di Masjid setempat atas terealisasinya harapan warga dengan dibangunnya dam pengaman pantai. Terlebih lagi, menyusul masyarakat Lingkungan 1 juga akan menggelar syukuran di masjid setempat dan di lokasi pembangunan petang besok.
Diketahui, proyek pembangunan pengaman pantai di Dermaga Boom Kalianda ini dikerjakan oleh PT. Surya Citra Wira Adi Kusuma (SCWAK) sejak Juli – Desember 2022 lalu. Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) ini senilai Rp. 26 Miliar dengan merealisasikan pembangunan Breakwater sepanjang 662 meter dibibir pantai.
Tokoh pemuda Kalianda Bawah, Ali Syahbana mengungkapkan, pembangunan pengaman pantai merupakan sebuah wujud ijabah dari tuhan atas doa-doa warga masyarakat Kalianda Bawah. Khususnya dari masyarakat yang mengalami bencana tsunami tahun 2018 lalu.
“Alhamdulillah, setelah adanya pembangunan proyek (Pengaman Pantai, red) ini, masyarakat bisa tidur nyenyak. Artinya, dari adanya pembangunan ini dapat mengurangi rasa kecemasan dan kekhawatiran masyarakat atas ancaman banjir rob dan ombak besar,” Ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).
Ali menambahkan, dari pembangunan pengaman pantai tersebut diharapkan juga dapat menjadi penopang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, dengan upaya pengoptimalisasian potensi wisata air panas Pantai Boom.
“Harapannya, dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun luar daerah. Sehingga, perekonomian masyarakat juga dapat meningkat, ” Harapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Lingkungan 1, IFO mengungkapkan rasa terimakasih kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah daerah. Dimana telah merealisasikan harapan masyarakat Kalianda Bawah telah dibangun breakwater.
Bahkan IFO juga menyebutkan, selama pengerjaan proyek ini, banyak sisi manfaat yang dirasakan langsung oleh warga masyarakat Kalianda Bawah. “Alhamdulillah, sekitar 90 persen tenaga kerja non tekhnis pada pihak perusahaan pelaksana kerja adalah masyarakat sini (Kalianda Bawah, red),” Katanya.
Sementara, Kuasa Direktur PT. SCWAK, Sobarin menjelaskan, selama lima bulan perusahaan tersebut bekerja, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin guna memenuhi harapan masyarakat. Adapun kendala yang ditemui, bukan merupakan kendala berarti yang dapat mempengaruhi tekhnis pelaksanaan pembangunan.
“Syukur alhamdulillah, selama lima bulan kita (PT. SCWAK, red) bekerja tidak ada kendala berarti. Hasil pembangunan juga telah diserahterimakan pada akhir tahun 2022 lalu. Selanjutnya pembangunan masuki masa perawatan. Maka, apapun yang menjadi kekurangan dalam bangunan tersebut kami pihak perusahaan masih bertanggung jawab penuh, ” Tukasnya. (*)