Boris Johnson Menyatakan Mundur dari Bursa Pencalonan Perdana Menteri Inggris

banner 120x600

Jakarta – Boris Johnson menyatakan mundur dari bursa pencalonan sebagai perdana menteri Inggris. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Boris Johnson pada Minggu malam, 23 Oktober 2022. Johnson mengatakan dia menyadari negara dan Partai Konservatif membutuhkan persatuan.  

Sebelum mengumumkan pengunduran dirinya, Boris Johnson bertemu Rishi Sunak, bekas menteri di kabinetnya sekaligus calon PM Inggris. Pertemuan itu gagal menyepakati pembagian kekuasaan meski telah berunding selama tiga jam pada Sabtu malam waktu setempat.

Seperti dilansir Daily Mail Ahad 23 Oktober 2022, Johnson yang bertemu Sunak pada Sabtu jam 8 malam, mengatakan bahwa jika dia masuk kembali Downing Street No10, maka ia akan memberikan posisi penting kepada mantan menteri keuangannya itu. Namun Ahad pagi waktu setempat, dilaporkan bahwa tidak ada kesepakatan yang dicapai antara kedua tokoh yang kini berseteru itu.

Adapun Rishi Sunak, bekas menteri keuangan keturunan India, telah menyatakan akan maju sebagai calon PM Inggris. Dia akan menantang Penny Mordaunt, Pemimpin House of Commons yang secara resmi mengumumkan pencalonannnya pada Jumat.

Berikut teks pernyataan lengkap pengunduran diri Boris Johnson: 

“Dalam beberapa hari terakhir saya kewalahan dengan banyaknya orang yang menyarankan agar saya sekali lagi bertarung dalam kepemimpinan Partai Konservatif, baik di kalangan masyarakat maupun di antara teman dan kolega di parlemen.

Saya tertarik karena saya memimpin partai kami menuju kemenangan pemilu besar-besaran kurang dari tiga tahun lalu, dan saya percaya karena itu saya ditempatkan secara unik untuk mencegah pemilihan umum sekarang.

Pemilihan umum akan menjadi gangguan bencana lebih lanjut ketika pemerintah harus fokus pada tekanan ekonomi yang dihadapi keluarga di seluruh negeri.

Saya yakin saya ditempatkan dengan baik untuk memberikan kemenangan Konservatif pada tahun 2024 – dan malam ini saya dapat mengkonfirmasi bahwa saya telah melewati rintangan yang sangat tinggi dari 102 nominasi, termasuk pengusul dan pencalonan, dan saya dapat memasukkan nominasi saya besok. Ada kesempatan yang sangat baik bahwa saya akan berhasil dalam pemilihan dengan anggota Partai Konservatif – dan bahwa saya memang bisa kembali di Downing Street pada hari Jumat.

Tetapi dalam beberapa hari terakhir saya dengan sedih sampai pada kesimpulan bahwa ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Anda tidak dapat memerintah secara efektif kecuali Anda memiliki partai yang bersatu di parlemen.

Dan meskipun saya telah menghubungi Rishi dan Penny – karena saya berharap kita bisa bersatu demi kepentingan nasional – sayangnya kita tidak dapat menemukan cara untuk melakukan ini.

Oleh karena itu saya khawatir hal terbaiknya adalah saya tidak mengizinkan pencalonan saya untuk maju dan memberikan dukungan saya kepada siapa pun yang berhasil.

Saya yakin saya memiliki banyak hal untuk ditawarkan tetapi saya khawatir ini bukan waktu yang tepat.”

Inggris segera memilih perdana menteri baru pengganti Liz Truss yang hanya menjabat enam pekan lebih sedikit. Sebelum Liz Truss berkuasa, Boris Johnson adalah PM Inggris yang tersingkir dari jabatannya karena sejumlah skandal.  
(Sumber: Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *